Selamat Datang di Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Nurulhuda Cibojong Cisurupan Garut

Minggu, 11 Desember 2011


Indahnya pemandangan.

Indahnya suatu pemandangan tidak terlepas dari kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa,hal itu merupakan suatu bukti kebesaran dan ke Maha Agungan Allah SWT. oleh karena itu tidak salah jikalau kita mentafakkuri ciptaannya sebagai manifestasi kecintaan kita kepada Allah swt dan memuji atas kebesarannya.

Senin, 24 Oktober 2011

Kecepatan Membaca Penting dalam Kesuksesan Belajar

Banyak orang yang membaca buku, artikel, makalah, surat kabar, menghabiskan waktu berjam-jam untuk dapat mengambil pengertian dari suatu tulisan. Hal ini tentunya sangat tidak efektif dan akan kalah bersaing karena tuntutan untuk mengambil pengertian secara cepat sangat mendesak. Banyak orang berhasil dalam studi sampai ke perguruan tinggi karena mereka cepat mendapat informasi dari berbagai tulisan, banyak buku yang ia dapat baca, banyak artikel yang ia dapat baca dalam waktu singkat.

Ada orang yang membaca sebuah buku sampai berhari-hari atau mungkin berminggu-minggu atau bahkan mungkin berbulan-bulan dan bahkan ada yang sampai tahunan untuk membaca sebuah buku saja. Akibatnya, tentunya, ilmu yang dapat ia ambil hanya sebatas satu buku itu saja. Hal ini sangatlah tidak dapat dipakai, karena seorang mahasiswa misalnya dituntut untuk banyak membaca buku.

Coba bayangkan seandainya seorang mahasiswa hanya dapat membaca satu buku dalam satu bulan yang tebalnya kira-kira 350 halaman. Satu semester ia hanya dapat menamatkan kira-kira 4 sampai 6 buku. Sedangkan satu semester perkuliahan rata-rata ada lima bahkan lebih mata kuliah. Seandainya satu mata kuliah harus baca buku rujukan satu maka waktu untuk membaca semua buku rujukan satu semester tidak cukup, karena mahasiswa tidaklah membaca buku saja setiap waktunya, dia juga harus refresing, juga harus jaga kesehatan dengan melakukan kegiatan berolah raga, juga harus menjaga kebersihan diri dan lingkungannya dengan membersihkan kamar tidur, tempat belajar, mencuci pakaian dan sebagainya, waktunya tidak mencukupi jika buku yang harus dibaca hanya tamat dalam waktu sebulan satu buku!

Ukuran membaca adalah jumlah kata permenit, dalam satu menit seseorang dapat membaca berapa kata? Setiap orang berbeda-beda kecepatan membacanya. Anda bisa ukur sendiri kecepatan membaca anda berapa kata permenit?

Kegiatan membaca adalah kegiatan mencari informasi. Sehingga jika tujuan mencari informasi tercapai maka ada yang berpendapat kegiatan membaca tidak perlu diteruskan lagi. Jadi menurut pendapat para peneliti membaca efektif, tidak perlu membaca sampai habis satu buku, cukup ambil pengertiannya saja dan kegiatan membaca sudah bisa diakhiri.

Memang ada gunanya kita membaca tiap kata dari awal sampai akhir buku, dan buku itu dibuat untuk dibaca dari awal hingga akhir. Dan orang yang membaca satu persatu kata dari awal hingga akhir jauh lebih mendalam pengertiannya dibanding orang yang tidak membaca keseluruhan isi bukunya. Tetapi ini sangat membutuhkan waktu lama sedangkan kebutuhan akan pengertian dari buku tersebut sangat mendesak. Bagaimana mungkin jika seseorang yang membaca satu buku memakan waktu berbulan-bulan tentunya ia akan ketinggalan banyak informasi dan kebutuhan akan tugas belajar seperti mahasiswa sangat mendesak. Dan perkuliahannya akan gagal dalam mendapatkan pengertian jika ia hanya dapat menamatkan satu buku dalam satu semester!

Ada beberapa Tehnik membaca cepat yaitu dengan metode scanningyaitu memindai dan yang kedua yaitu tehnik dengan cara scheeming. Yang nanti untuk posting berikutnya akan dijelaskan tentang dua metode cara membaca tersebut, insya allah.

Cara Membaca Cepat (1): Caca Membaca Sepintas

Cara membaca cepat ini adalah cara membaca yang sebenarnya bukanlah berarti kita dapat mengerti dan paham secara mendalam seperti kita membaca normal. Cara membaca ini adalah cara untuk mengetahui sesuatu yang disampaikan dengan cara singkat. Atau memahami inti yang disampaikan dalam satu buku, artikel, makalah, laporan ilmiah dan lain sebagainya dengan cara yang cepat dan singkat.

Cara membaca sepintas
Cara membaca yang pertama adalah dengan cara membaca sepintas. Cara membaca seperti ini berguna untuk mengetahui isi satu buku dan hal-hal yang menarik didalamnya. Cara membaca seperti ini sangat cocok untuk menyeleksi buku -- atau tulisan apapun, disini dicontohkan adalah buku, -- apabila seseoarang tersebut hendak mencari buku referensi untuk membuat suatu tulisan karya ilmiah, atau penelitian. Cara membaca seperti ini sangat cepat mengetahui isi buku, apa saja yang dibicarakan dan dibahas di buku tersebut, dengan demikian seseorang akan dapat mengetahui dengan cepat apakah buku itu berguna dalam penelitian atau karya ilmiah yang akan dibuatnya.

Cara membacanya

  1. Bacalah judul buku, pengarang, sehingga dengan demikian anda mendapat gambaran tentang judul buku. Pikirkan sedikit tentang judul buku, sehingga dengan demikian otak anda dengan cepat mungumpulkan data-data yang selama ini anda ketahui tentang judul tersebut. Dengan demikian walaupun anda tidak membaca isi buku tersebut anda sudah mengetahui sedikit banyak gambaran tentang bahasan yang akan disampaikan dalam buku tersebut. Hal ini berguna dalam mempersiapkan otak anda untuk menggali hal-hal yang akan disampaikan dalam buku tersebut. Setelah otak anda terpenuhi kembali dengan memori tentang yang berkaitan dengan judul tersebut, baru masuk cara kedua.
  2. Baca Daftar isi. Dengan pikiran yang dipenuhi memori tentang judul tersebut anda baca daftar isi, anda dapat membandingkan antara judul-judul disetiap bab dengan ingatan anda tentang judul-judul bab tersebut. Baca sub-sub judul setiap bab sehingga anda dapat mengetahui pembahasan setiap bab secara lebih mendalam. Anda dapat mengetahui sismatika tulisan dibuku itu dibuat dengan cara melihat susunan tulisan dalam daftar isi tersebut. Hal ini perlu untuk mengetahui apakah buku tersebut adalah buku yang menarik, teratur dalam mengungkapkan, tersusun secara sistematis, mudah dipahami dan lain sebagainya. Sampai disini anda sudah bisa mengetahui isi buku tersebut, tetapi tidak begitu mendalam dan mengetahui apa maksud penulis sebenarnya. Untuk mengetahui maksud penulis sebenarnya maka perlu baca Bab Pendahuluan. Ini masuk cara ketiga.
  3. Baca Bab Pendahuluan, satu atau dua halaman saja. Dengan membaca kita dapat membaca pikiran penulis, apa yang sedang ia pikirkan terkait dengan judul buku, apa maksud penulis sebenarnya dalam menulis buku tersebut, untuk mengetahui maksud penulis sebenarnya dalam membuat tulisan tersebut dapat dibaca dalam kata pengantar, anda dapat mengetahui dengan cara membaca beberapa baris paragraf pertama dari kata pengantar tersebut, kalau tidak ditemukan anda dapat membaca dengan cara scanningmemindai, cara membaca cepat dari atas dan kebawah dalam mencari kata kunci, cara membaca seperti ini akan diterangkan dalam nanti, carilah dengan kata kunci “maksud penulis.”.
  4. Terakhir bacalah bagian penutup, kesimpulan dan saran. Kalau bagian penutupnya panjang baca paragraf pertama, kedua dan terakhirnya saja. Kemudian baca bab kesimpulan dengan baca bagian kesimpulan kita dapat mengetahui kesimpulan akhir buku tersebut, dan akhir dari pembahasannya.

Demikian cara membaca sepintas yang dapat dilakukan semoga berguna untuk mempercepat mengetahui isi suatu buku.

Cara Membaca Cepat (3): Ringkas Scheeming

Cara membaca ringkas ini bertujuan membaca secara cepat, untuk mengetahui isi buku atau tulisan dalam waktu yang relatif singkat. Tidak seperti membaca normal.

Cara seperti ini sangat berguna dalam memahami secara ringkas maksud penulis buku. Banyak orang pembaca lambat membawa buku kesana-kemari tetapi buku tersebut tidak pernah ia ketahui secara ringkas, karena ia belum sempat membacanya. Ia membawa buku kesana kemari dengan harapan ada waktu luang yang dapat ia pergunakan untuk membaca. Tetapi kenyataannya hampir tidak ada waktu luang yang ia pakai untuk membaca. Banyak cerita-cerita dari dosen yang selama ia kuliah S2 dan S3, masih ada Mahasiswa S3 yang hanya membawa buku kesana-kemari tapi tidak tahu isi bukunya. Ada juga cerita lain lagi, tugas mereview buku, bagi Mahasiswa S2, sampai waktu mempresentasikan tidak sempat membaca buku sampai tamat buku yang diberikan dosen. Sehingga pada suatu waktu ada yang mengajarkan cara membaca scheeming padanya, orang yang tahu cara membaca scheeming dapat menceritakan isi buku, dan ringkasan buku tersebut, bahkan sudah bisa membuat kritikal review walaupun buku tersebut baru ia terima sejam sebelumnya. Sedangkan orang yang tidak mengetahui cara membaca scheeming tidak dapat menceritakan apa-apa walaupun buku tersebut sudah ditangannya selama dua hari. Disinilah rahasianya!!

Cara membaca Scheeming dilakukan dengan cara membaca pokok-pokok kalimatnya saja. Menurut hasil penelitian ditemukan bahwa pokok kalimat yang ada disetiap parapgraf terdapat di awal paragraf 80%. Di akhir paragraf terdapat 10% dan ditengah-tengah paragraf 5%. Dan 5% lagi berada selain dari tiga tempat tersebut. Jadi yang dibaca hanya kalimat awal-awalnya saja. Kecuali paragraf pertama dan kedua, disetiap Bab, serta penutup atau kesimpulan, dibaca sepenuhnya. Selain itu dianjurkan pula Membaca Judul buku dan pikirkan selintas tentang makna apa saja yang terkandung didalamnya. Sehingga Otak kita akan memanggil memori tentang apa saja yang berkaitan dengan judul. Sehingga Otak kita dapat dengan mudah mencerna atas apa saja yang berkaitan dengan judul tersebut dan analisa ringkas mengenai judul tersebut.

Disarankan juga untuk membaca daftar isi sehingga si pembaca dapat dengan mudah memahami setiap judul Bab dan sub-sub judul yang terdapat dalam Bab tersbut. Sama seperti membaca memindai membaca membaca scheeming juga dianjurkan untuk mengetahui maksud penulis menulis buku tersebut, dengan membaca Kata pengantar.

Cara Membaca Scheeming

  1. Baca Judul buku, makalah, Artikel, atau apa saja dan pikirkan sekilas tentang itu.
  2. Baca Daftar Isi lebih mendalam, maksudnya setiap kalimat judul yang dibaca dibayangkan dan dipikirkan
  3. Baca Paragraf pertama dan kedua dari Makalah atau artikel. Atau baca halaman pertama dan kedua dari Bab I buku tersebut.
  4. Selanjutnya untuk makalah baca kalimat pertama setiap paragraf. Untuk buku buku diperlakukan sama dengan makalah atau artikel pada masing-masing Bab.
  5. Baca paragraf terakhir pada tiap bab, jika dalam baca buku, atau paragraf terakhir berisi kesimpulan dalam Makalah atau artikel. Baca keseluruhan paragrafnya jangan sebagian-sebagian lagi


Dengan demikian anda telah dapat mengerti isi Makalah atau Artikel dalam sebuah jurnal dalam waktu sekejap. Perlakuan hal yang sama pada tiap-tiap bab dari buku tersebut, dan baca bab kesimpulan keseluruhannya yang hanya paling-paling berisi dua atau tiga halaman, kalau lebih anda dapat meringkasknya dengan cara membaca seperti Bab I. <

Membaca Memindai

Cara membaca memindai atauScanning adalah cara membaca yang berguna untuk mencari bahan, data, atau kata yang hendak diketahui. Misalnya Kita hendak mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh seorang tokoh sejarah dalam satu buku yang menceritakan sejarah. Maka kita mencari nama tokoh sejarah tersebut dalam buku tersebut secara cepat.

Cara membaca Memindai adalah cara membaca secara cepat dari atas halaman hingga kebawah tanpa memperhatikan makna kalimat yang terkandung dalam baris-baris atau paragraf tersebut. Yang penting tujuannya tercapai yaitu mencari kata atau penggalan kata kalam satu tulisan yang panjang.

Cara kerja cara membaca memindai ini mirip jika kita menggunakan perintah “find” di komputer. Cara kerja membaca memindai ini dilakukan dengan cara membaca dari atas tetapi pusat pandangantidak boleh berpindah-pindah dari kiri kekanan. Tetapi usahakan selalu terpusat ditengah-tengah bagian atas. Dengan melebarkan sudut pandangan kita maka kita akan dapat melihat semua kata dihalaman mulai dari kiri sampai yang paling kanan. Sehingga kita dapat membaca sekaligus seluruh kalimat dalam waktu kira-kira seperempat detik dalam satu baris. Artinya kita akan dapat membaca empat bari dalam satu detik atau mungkin kurang dari satu detik. Kita tentukan apa kata yang hendak kita cari dari buku tersebut, dan kita mulai membaca seperti yang diterangkan diatas mulai dari baris yang paling atas sampai yang paling bawah mencari kata yang telah ditentukan. Setelah bertemu dengan kata yang dicari maka ditandai. Kalau perlu catat no halamannya dan paragraf keberapa ini penting untuk mencari ulang, kita akan dengan mudah dapat menemukan kata yang dimaksud.

Cara membaca seperti ini sangat berguna untuk mencari data, fakta tentang sesuatu yang kita perlukan. Juga ketika kita ingin menjadikan rujukan misalnya kita pernah membaca sebelumnya, kita ingat kata-katanya, tetapi kita tidak tahu tempatnya berada dimana, dihalaman berapa, padahal tempat tersebut sangat berguna jika kita hendak membuat rujukan seperti catatan kaki dan sebagainya.

Sebelum kita mencari kata dalam buku perlu kita lakukan pemeriksaan, baca judul buku, pikirkan apakah kemungkinan kata yang kita cari sebagai kata kunci, dapat ditemukan dibuku tersebut. Jika tidak mungkin anda perlu meletakkan kembali buku ter sebut di raknya seperti semula dan mencari buku lain yang kira-kira kata kunci kita ada di dalamnya. Jika mungkin ada dalam buku tersebut, maka perlu anda periksa apakah buku tersebut mempunyai “index kata” biasanya diletakkan sebagai lampiran dibagian belakang. Jika ada cari berdasarkan abjad awal, misalnya anda ingin mengetahui tentangSoekarno maka cari di kelompok huruf “S” karena awal kata “Sukarno” tersebut huruf awalnya adalah huruf “S.” Jika ditemukan maka lihat halaman-halaman berapa saja yang mencantumkan kata “Soekarno” dalam buku tersebut. Langsung baca pindai ke halaman yang ditunjukkan. Jangan baca dari halaman pertama dari buku tersebut sampai akhir karena akan sangat tidak berdaya guna dalam menggunakan waktu, karena walaupun membaca memindai adalah cara membaca yang cepat, yaitu dengan kecepatan 6 halaman per menit, tetapi jika dilakukan dari halaman pertama sampai akhir, bisa memakai waktu satu jam untuk menyelesaikan buku setebal 360 halaman. Jika kita mempergunakan Daftar Index dibelakang buku, kita hanya membutuhkan waktu kurang dari sepuluh detik untuk satu halaman, tergantung banyaknya jumlah halaman yang ditunjukkan dalam index.
Jika buku tersebut tidak memuat daftar Indeks, maka baca dulu daftar isi, sehingga kita dapat menentukan pada bab berapa saja kata kunci yang dimaksud dapat kita temukan. Dengan melihat daftar isi buku tersebut bertujuan untuk mempersempit wilayah pencarian, sama seperti dengan menggunakan daftar indeks diatas. Karena makin sedikit wilayah pencarian semakin cepat kata tersebut ditemukan.

Cara kerja Baca Memindai

  1. Anda harus tahu apa yang anda cari. Tetapkan dulu satu kata atau penggalan kata yang menjadi kata kunci.
  2. Cari dihalaman mana anda dapat menemukan kata kunci tersebut, pergunakan indeks, yang ada dihalaman lampiran belakang buku.
  3. Persempit wilayah pencarian jika tidak ada indeks, maupun ada indeks dibuku, dengan cara membaca didaftar isi. Jika anda menemukan nomor halaman di daftar indeks, periksa ulang nomor halaman tersebut di halaman daftar isi, ketahui pada Judul Bab dan Sub Judul apa nomor halaman itu berada. Perkirakan apakah sesuai kata kunci dan pemikiran yang kita cari dibawah Judul atau Sub Judul tersebut?
  4. Baca Pindai halaman yang di temukan dan apabila ditemukan kata kunci yang dimaksud, baca satu kalimat tempat kata kunci tersebut berada.

Hal-Hal yang dapat memperlambat dalam membaca memindai
  • Pandangan mata yang mesti mengikuti kata perkata, dari kiri kekanan.
  • Membaca dengan mengeluarkan suara. Membaca memindai tidak mengeluarkan suara, dalam membaca cukup mempergunakan pandangan per baris dan menggunakan pikiran atau otak untuk menangkap kata.
  • Membaca dengan menggunakan mulut yang komat-kamit. Walaupun tidak bersuara, mulut yang komat-kamit dapat mengganggu dan memperlambat bacaan memindai.
  • membaca dengan menggunakan penunjuk, baik jari telunjuk, maupun alat seperti pinsil dan sebagainya. Membaca memakai alat petunjuk ini sangat mengganggu dalam membaca cepat. Tidak boleh pakai petunjuk.
  • Tergoda membaca keseluruhan secara pelan. Walaupun maksud mencari dalam baca memindai orang sering tergoda untuk membaca secara normal kata-kata yang ada di buku, apalagi bahasannya cukup menarik. Kalau tergoda seperti ini jika sadar catat halaman yang menarik tersebut dan bahasan yang menariknya. Sehingga kemudian dilain waktu anda dapat membaca lebih mendalam bab yang membuat tertarik tersebut. Catat Judul buku, Halaman dan tentang bahasan yang menarik, dan baca dilain waktu. Dengan demikian anda tidak kehilanga waktu dengan dalam mencari kata kunci, dan andapun tidak kehilang informasi penting yang telah anda temukan dibuku, karena anda dapat mengulangnya dilain waktu.

Jenis-Jenis Membaca dan Karakteristiknya

Ditinjau dari segi terdengar atau tidaknya suara pembaca waktu melakukan kegiatan membaca, maka proses membaca dapat dibedakan menjadi :

A. Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman penulis.

Ketrampilan yang dituntut dalam membaca nyaring adalah berbagai kemampuan, diantaranya adalah :
1. menggunakan ucapan yang tepat,
2. menggunakan frase yang tepat,
3. menggunakan intonasi suara yang wajar,
4. dalam posisi sikap yang baik,
5. menguasai tanda-tanda baca,
6. membaca dengan terang dan jelas,
7. membaca dengan penuh perasaan, ekspresif,
8. membaca dengan tidak terbata-bata,
9. mengerti serta memahami bahan bacaan yang dibacanya,
10. kecepatan bergantung pada bahan bacaan yang dibacanya,
11. membaca dengan tanpa terus-menerus melihat bahan bacaan,
12. membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri.

B. Membaca Dalam Hati

Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi bacaan yang dibacanya.
Ketrampilan yang dituntut dalam membaca dalam hati antara lain sebagai berikut:
1. membaca tanpa bersuara, tanpa bibir bergerak, tanpa ada desis apapun,
2. membaca tanpa ada gerakan-gerakan kepala,
3. membaca lebih cepat dibandingkan dengan membaca nyaring,
4. tanpa menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjuk,
5. mengerti dan memahami bahan bacaan,
6. dituntut kecepatan mata dalam membaca,
7. membaca dengan pemahaman yang baik,
8. dapat menyesuaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bacaan.

Secara garis besar, membaca dalam hati dapat dibedakan menjadi dua (I) membaca ekstensif dan (II) membaca intensif. Berikut penjelasan secara rinci kedua jenis membaca tersebut :

I. Membaca Ekstensif
membaca ekstensif adalah membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Membaca ekstensif meliputi :

1. Membaca Survai (Survey Reading)
Membaca survai adalah kegiatan membaca untuk mengetahui secara sekilas terhadap bahan bacaan yang akan dibaca lebih mendalam. Kegiatan membaca survai merupakan pendahuluan dalam membaca ekstensif.
Yang dilakukan seseorang ketika membaca survai adalah sebagai berikut :
(a) memeriksa judul bacaan/buku, kata pengantar, daftar isi dan malihat abstrak(jika ada),
(b) memeriksa bagian terahkir dari isi (kesimpulan) jika ada,
(c) memeriksa indeks dan apendiks(jika ada).

2. Membaca Sekilas
Membaca sekilas atau membaca cepat adalah kegiatan membaca dengan mengandalakan kecepatan gerak mata dalam melihat dan memperhatikan bahan tertulis yang dibacanya dengan tujuan untuk mendapatkan informasi secara cepat.
Metode yang digunakan dalam melatihkan membaca cepat adalah :
(a) metode kosakata; metode yang berusaha untuk menambah kosakata.
(b) Metode motivasi; metode yang berusaha memotivasi pembaca(pemula) yang mengalami hambatan.
(c) Metode gerak mata; metode yang mengembangkan kecepatan membaca dengan menigkatkan kecepatan gerak mata.

Hambatan-hambatan yang dapat mengurangi kecepatan mambaca :
(a) vokalisai atau berguman ketika membaca,
(b) membaca dengan menggerakan bibir tetapi tidak bersuara,
(c) kepala bergerak searah tulisan yang dibaca,
(d) subvokalisasi; suara yang biasa ikut membaca di dalam pikiran kita,
(e) jari tangan selalu menunjuk tulisa yang sedang kit abaca,
(f) gerakan mata kembali pada kata-kata sebelumnya.

3. Membaca Dangkal (Superficial Reading)
membaca dangkal pada hakekatnya bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan. Membaca jenis ini biasanya dilakukan seseorang membaca demi kesenangan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan kesenangan, kegembiraan sebagai pengisi waktu senggang.

II. Membaca Intensif
membaca intensif atau intensive reading adalah membaca dengan penuh penghayatan untuk menyerap apa yang seharusnya kita kuasai. Yang termasuk dalam membaca intensif adalah :

A. Membaca Telaah Isi :
1. Membaca Teliti
Membaca jenis ini sama pentingnya dengan membaca sekilas, maka sering kali seseorang perlu membaca dengan teliti bahan-bahan yang disukai.
2. Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman (reading for understanding) adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami tentang standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary standards), resensi kritis (critical review), dan pola-pola fiksi (patterns of fiction).
3. Membaca Kritis
Membaca kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara bijakasana, mendalam, evaluatif, dengan tujuan untuk menemukan keseluruhan bahan bacaan, baik makna baris-baris, makna antar baris, maupun makna balik baris.
4. Membaca Ide
Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.

5. Membaca Kreatif
Membaca kreatif adalah kegiatan membaca yang tidak hanya sekedar menagkap makna tersurat, makna antar baris, tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari-hari.

B. Membaca Telaah Bahasa :
1. Membaca Bahasa (Foreign Language Reading)
Tujuan utama membaca bahasa adalah memperbesar daya kata (increasing word power) dan mengembangkan kosakata (developing vocabulary)
2. Membaca Sastra (Literary Reading)
Dalam membaca sastra perhatian pembaca harus dipusatkan pada penggunaan bahasa dalam karya sastra. Apabila seseorang dapat mengenal serta mengerti seluk beluk bahasa dalam suatu karya sastra maka semakin mudah dia memahami isinya serta dapat membedakan antara bahasa ilmiah dan bahasa sastra.

Selasa, 18 Oktober 2011

RHENALD KASALI: Sekolah untuk Apa?

Beberapa hari ini kita membaca berita betapa sulitnya anak-anak mencari sekolah.Masuk universitas pilihan susahnya setengah mati. Kalaupun diterima, bak lolos dari lubang jarum. Sudah masuk ternyata banyak yang ”salah kamar”. Sudah sering saya mengajak dialog mahasiswa yang bermasalah dalam perkuliahan, yang begitu digali selalu mengatakan mereka masuk jurusan yang salah. Demikianlah, diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) masalah, tidak diterima juga masalah. Kalau ada uang bisa kuliah di mana saja. Bagaimana kalau uang tak ada? Hampir semua orang ingin menjadi sarjana, bahkan masuk program S-2. Jadi birokrat atau jenderal pun sekarang banyak yang ingin punya gelar S- 3. Persoalan seperti itu saya hadapi waktu lulus SMA, 30 tahun lalu, dan ternyata masih menjadi masalah hari ini. Sekarang, memilih SMP dan SMA pun sama sulitnya. Mengapa hanya soal memindahkan anak ke sekolah negeri lain saja lantaran pindah rumah biayanya begitu besar? Padahal bangku sekolah masih banyak yang kosong. Masuk sekolah susah, pindah juga sulit, diterima di perguruan tinggi untung-untungan, cari kerja susahnya minta ampun. Lengkap sudah masalah kita. Kalau kita sepakat sekolah adalah jembatan untuk mengangkat kesejahteraan dan daya saing bangsa, mengapa dibuat sulit? Lantas apa yang harus dilakukan orang tua? Jadi sekolah untuk apa di negeri yang serbasulit ini? Kesadaran Membangun SDM Lebih dari 25 tahun yang lalu, saat berkuasa, Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad sadar betul pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM). Dia pun mengirim puluhan ribu sarjana mengambil gelar S-2 dan S-3 ke berbagai negara maju. Hal serupa juga dilakukan China. Tidak sampai 10 tahun,lulusan terbaik itu sudah siap mengisi perekonomian negara. Hasilnya Anda bisa lihat sekarang. BUMN di negara itu dipimpin orang-orang hebat, demikian pula perusahaan swasta dan birokrasinya. Perubahan bukan hanya sampai di situ. Orang-orang muda yang kembali ke negerinya secara masif me-reform sistem pendidikan. Tradisi lama yang terlalu kognitif dibongkar. Old ways teaching yang terlalu berpusat pada guru dan papan tulis,serta peran brain memory (hafalan dan rumus) yang dominan mulai ditinggalkan. Mereka membongkar kurikulum, memperbaiki metode pengajaran, dan seterusnya.Tak mengherankan kalau sekolahsekolah di berbagai belahan dunia pun mulai berubah. Di negeri Belanda saya sempat terbengong-bengong menyaksikan bagaimana universitas seterkenal Erasmus begitu mudah menerima mahasiswa. ”Semua warga negara punya hak untuk mendapat pendidikan yang layak, jadi mereka yang mendaftar harus kami terima,” ujar seorang dekan di Erasmus. Beda benar dengan universitas negeri kita yang diberi privilege untuk mencari dan mendapatkan lulusan SLTA yang terbaik. Seleksinya sangat ketat. Lantas bagaimana membangun bangsa dari lulusan yang asal masuk ini? ”Mudah saja,” ujar dekan itu. ”Kita potong di tahun kedua. Masuk tahun kedua, angka drop out tinggi sekali. Di sinilah kita baru bicara kualitas, sebab walaupun semua orang bicara hak, soal kemampuan dan minat bisa membuat masa depan berbeda,”ujarnya. Hal senada juga saya saksikan hari-hari ini di Selandia Baru. Meski murid-murid yang kuliah sudah dipersiapkan sejak di tingkat SLTA, angka drop out mahasiswa tahun pertama cukup tinggi.Mereka pindah ke politeknik yang hanya butuh satu tahun kuliah. Yang lebih mengejutkan saya adalah saat memindahkan anak bersekolah di tingkat SLTA di Selandia Baru. Sekolah yang kami tuju tentu saja sekolah yang terbaik, masuk dalam 10 besar nasional dengan fasilitas dan guru yang baik. Saya menghabiskan waktu beberapa hari untuk mewawancarai lulusan sekolah itu masing-masing, ikut tour keliling sekolah, menanyakan kurikulum dan mengintip bagaimana pelajaran diajarkan. Di luar dugaan saya,pindah sekolah ke sini pun ternyata begitu mudah. Sudah lama saya gelisah dengan metode pembelajaran di sekolah-sekolah kita yang terlalu kognitif, dengan guruguru yang merasa hebat kalau muridnya bisa dapat nilai ratarata di atas 80 (betapapun stresnya mereka) dan sebaliknya memandang rendah terhadap murid aktif, namun tak menguasai semua subjek. Potensi anak hanya dilihat dari nilai, yang merupakan cerminan kemampuan mengopi isi buku dan catatan. Entah di mana keguruan itu muncul kalau sekolah tak mengajarkan critical thinking. Kita mengkritik lulusan yang biasa membebek, tapi tak berhenti menciptakan bebek-bebek dogmatik. Kalau lulusannya mudah diterima di sekolah yang baik di luar negeri,mungkin guruguru kita akan menganggap sekolahnya begitu bagus. Mohon maaf, ternyata tidak demikian. Jangankan dibaca, diminta transkrip nilainya pun tidak. Maka jangan heran, anak dari daerah terpencil pun di Indonesia, bisa dengan mudah diterima di sekolah yang baik di luar negeri. Bahkan tanpa tes. Apa yang membuat demikian? ”Undang-undang menjamin semua orang punya hak yang sama untuk belajar,” ujar seorang guru di Selandia Baru. Lantas, bukankah kualitas lulusan ditentukan input-nya? ”Itu ada benarnya, tapi bukan segala-galanya,” ujar putra sulung saya yang kuliah di Auckland University tahun ketiga. Maksudnya,tes masuk tetap ada,tetapi hanya dipakai untuk penempatan dan kualifikasi. Di tingkat SLTA, mereka hanya diwajibkan mengambil dua mata pelajaran wajib (compulsory) yaitu Matematika dan Bahasa Inggris. Pada dua mata pelajaran ini pun mereka punya tiga kategori: akselerasi, rata-rata, dan yang masih butuh bimbingan. Sekolah dilarang hanya menerima anakanak bernilai akademik tinggi karena dapat menimbulkan guncangan karakter pada masa depan anak, khususnya sifat-sifat superioritas, arogansi, dan kurang empati. Mereka hanya super di kedua kelas itu, di kelas lain mereka berbaur. Dan belum tentu superior di kelas lain karena pengajaran tidak hanya diberikan secara kognitif. Selebihnya, hanya ada empat mata pelajaran pilihan lain yang disesuaikan dengan tujuan masa depan masingmasing. Bagi mereka yang bercita- cita menjadi dokter, biologi dan ilmu kimia wajib dikuasai. Bagi yang akan menjadi insinyur wajib menguasai fisika dan kimia. Sedangkan bagi yang ingin menjadi ekonom wajib mendalami accounting, statistik,dan ekonomi. Anak-anak yang ingin menjadi ekonom tak perlu belajar biologi dan fisika. Beda benar dengan anak-anak kita yang harus mengambil 16 mata pelajaran di tingkat SLTA di sini, dan semuanya diwajibkan lulus di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM). Bayangkan, bukankah citacita pembuat kurikulum itu orangnya hebat sekali? Mungkin dia manusia super.Seorang lulusan SLTA tahun pertama harus menguasai empat bidang sains (biologi,ilmu kimia, fisika, dan matematika), lalu tiga bahasa (Bahasa Indonesia, Inggris, dan satu bahasa lain), ditambah PPKN, sejarah, sosiologi, ekonomi, agama, geografi, kesenian, olahraga, dan komputer. Hebat sekali bukan? Tidak mengherankan kalau sekolah menjadi sangat menakutkan, stressful, banyak korban kesurupan, terbiasa mencontek, dan sebagainya. Harus diakui kurikulum SLTA kita sangat berat. Seperti kurikulum program S-1 20 tahun lalu yang sejajar dengan program S-1 yang digabung hingga S-3 di Amerika. Setelah direformasi, kini anak-anak kita bisa lulus sarjana tiga tahun. Padahal dulu butuh lima tahun. Dulu program doktor menyelesaikan di atas 100 SKS, sehingga hampir tak ada yang lulus. Kini seseorang bisa lulus doktor dalam tiga tahun. Anda bisa saja mengatakan, dulu kita juga demikian, tapi tak ada masalah kok! Di mana masalahnya? Masalahnya, saat ini banyak hal telah berubah. Teknologi telah mengubah banyak hal, anakanak kita dikepung informasi yang lebih bersifat pendalaman dan banyak pilihan, tapi datang dengan lebih menyenangkan. Belajar bukan hanya dari guru, melainkan dari segala resources. Ilmu belajar menjadi lebih penting dari apa yang dipelajari itu sendiri,sehingga diperlukan lebih dari seorang pengajar, yaitu pendidik. Guru tak bisa lagi memberikan semua isi buku untuk dihafalkan, tetapi guru dituntut memberikan bagaimana hidup tanpa guru, lifelong learning. Saya saksikan metode belajar telah jauh berubah. Seorang guru di West Lake Boys School di Auckland mengatakan, ”Kami sudah meninggalkan old ways teaching sejak 10 tahun lalu. Maka itu, sekolah sekarang harus memberikan lebih banyak pilihan daripada paksaan. Percuma memberi banyak pengetahuan kalau tak bisa dikunyah. Guru kami ubah,metode diperbarui,fasilitas baru dibangun,” ujar seorang guru. Masih banyak yang ingin saya diskusikan,tapi sampai di sini ada baiknya kita berefleksi sejenak. Untuk apa kita menciptakan sekolah dan untuk apa kita bersekolah? Mudahmudahan kita bisa mendiskusikan lebih dalam minggu depan dan semoga anak-anak kita mendapatkan masa depan yang lebih baik.? RHENALD KASALI Ketua Program MM UI http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/411134/

Rabu, 12 Oktober 2011

12 Barisan di Akhirat


Suatu ketika, Muadz bin Jabal Ra. menghadap Rasulullah saw dan bertanya: “Wahai Rasulullah, tolong uraikan kepadaku mengenai firman Allah SWT:
“Pada saat sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-baris.” (QS An-Naba’:18)
Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis dan basah pakaian dengan air mata. Lalu menjawab: “Wahai Muadz, engkau telah bertanya kepadaku, perkara yang amat besar, bahwa umatku akan digiring, dikumpulkan berbaris-baris.” Maka dinyatakan apakah 12 barisan tersebut…..
Barisan Pertama Digiring dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih:“Mereka itu adalah orang-orang yang sewaktu hidupnya menyakiti hati tetangganya, maka demikianlah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”
Barisan Kedua Digiring dari kubur berbentuk babi hutan. Datanglah suara dari sisi Yang Maha Pengasih: “Mereka itu adalah orang yang sewaktu hidupnya meringan-ringankan sholat,maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”
Barisan Ketiga Mereka berbentuk keledai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking. “Mereka itu adalah orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”
Barisan Keempat Digiring dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancuran keluar dari mulut mereka. “Mereka itu adalah orang yang berdusta di dalam jual beli, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”
Barisan Kelima Digiring dari kubur dengan bau busuk dari bangkai. Ketika itu Allah SWT menurunkan angin sehingga bau busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Mahsyar. “Mereka itu adalah orang yang menyembunyikan perlakuan durhaka takut diketahui oleh manusia tetapi tidak pula merasa takut kepada Allah SWT, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”
Barisan Keenam Digiring dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan. “Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”
Barisan Ketujuh Digiring dari kubur tanpa mempunyai lidah tetapi dari mulut mereka mengalir keluar nanah dan darah. “Mereka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”
Barisan Kedelapan Digiring dari kubur dalam keadaan terbalik dengan kepala ke bawah dan kaki ke atas. “Mereka adalah orang yang berbuat zina, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”
Barisan Kesembilan Digiring dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru sementara dalam diri mereka penuh dengan api gemuruh. “Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang tidak sebenarnya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”
Barisan Kesepuluh Digiring dari kubur mereka dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan penyakit sopak dan kusta. “Mereka adalah orang yang durhaka kepada orang tuanya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”
Barisan Kesebelas Digiring dari kubur mereka dengan berkeadaan buta mata-kepala, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut mereka dan keluar beraneka kotoran. “Mereka adalah orang yang minum arak, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”
Barisan Kedua Belas Mereka digiring dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirat seperti kilat. Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan: “Mereka adalah orang yang beramal saleh dan banyak berbuat baik. Mereka menjauhi perbuatan durhaka, mereka memelihara sholat lima waktu,ketika meninggal dunia keadaan mereka sudah bertaubat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat ampunan, kasih sayang dan keredhaan Allah Yang Maha Pengasih…”
***
Wallahu A`lam
Semoga kita semua di izinkan oleh-Nya untuk ikut berbaris disaf Ke-12 yang mendapat rahmat dari Allah SWT. Amin…

Senin, 10 Oktober 2011

Kegiatan Ekstrakurikuler Ditinjau dari Tujuan Pembelajaran


KEGIATAN ekstrakurikuler adalah kegiatan yang berada diluar materi wajib sekolah. Tapi sejauhmanakah efektifitasnya dalam memajukan pendidikan siswa? Efektifitas kegiatan ekstrakurikuler dapat memberikan sumbangan pendidikan yang sangat besar pada diri siswa, namun tentu saja harus didasari dengan elemen dasar tujuan pembelajaran, sehingga target pembelajaran dapat dievaluasi dengan baik. Berikut sedikit ulasan bagaimanakah kegiatan ekstrakurikuler bila ditinjau dari segi tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran adalah suatu rumusan hasil yang diharapkan dari siswa setelah menyelesaikan atau memperoleh pengalaman belajar. tujuan ini begitu penting karena merupakan pedoman untuk mengarahkan kegiatan belajar[1].


Tujuan ini dirumuskan dalam rangka mempermudah si pengajar dalam mendesain program dan kegiatan pengajaran ,mempermudah penilaian dan pengawasan hasil belajar sesuai yang diharapkan dan memberi pedoman bagi siswa dalam menyelesaikan materi dan kegiatan belajarnya. Dan tujuan pengajaran merupakan tujuan intermedier yang paling langsung dalam kegiatan interaksi belajar mengajar di sekolah.


Pemerintah telah menggariskan dasar-dasar tujuan pendidikan dan pengajaran di Indonesia, sebagai pegangan dan sebagai dasar dalam menunaikan tugas kita sebagai pendidik, pembina masyarakat dan bangsa. Tujuan pendidikan dan pengajaran tersebut tertuang dalam Undang-undang No 12 tahun 1954, terutama pasal 3 dan pasal 4 berbunyi sebagai berikut[2]:


Pasal 3: “ tujuan pendidikan dan pengajaran ialah membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.


Pasal 4: “ pendidikan dan pengajaran berdasarkan atas asas-asas yang termaktub dalam Pancasila dan UUD Negara Rebublik Indonesia dan atas kebudayaan kebangsaan Indonesia”.


Dari tujuan pembelajaran di atas, diharapkan dalam setiap membangun kegiatan ekstrakurikuler, sekolah mempunyai pijakan yang jelas dan dapat mengarahkan kegiatan ekstrakurkuler dengan tepat.


[1] Sardiman AM, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Press, 2003), hal. 71
[2] Lihat, M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Rosda karya, 1998), Hal. 27

Sumber: http://kafeilmu.co.cc

MOTIVASI GURU MELALUI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER

Pendidikan merupakan sarana utama untuk meniti karir setiap insan yang berpengaruh luas buat kemajuan suatu bangsa terutama bagi negara yang sedang berkembang. Hal ini penting bagi kehidupan manusia sebagai sarana utama menjamin masa depan secara pribadi, keluarga, masyarakat, dan kehidupan bangsa itu sendiri.
Pendidikan yang sejalan dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), juga dengan Ilmu Agama tidak akan berpengaruh oleh keadaan dan situasi dalam perkembangan zaman yang beruba terus menerus. Abad ke 21 yang lebih dikenal tahun millennium ke-3 sebagai tahun yang perlu dihadapi dengan pendidikan. Karena itu semua unsur masyarakat harus peduli pada perangkat pendidikan terutama guru.
Guru dalam fungsinya sangat erat dengan peningkatan mutu pendidikan, akan menjadi pelaksana dalam program pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah. Pendidikan merupakan komunikasi penting dalam kehidupan sosial. Ini berarti guru sebagai perangkat pendidikan yang paling utama menjadi urutan terpenting dalam menciptakan komunikasi kehidupan sosial. Tugas utama guru adalah untuk mengadakan perubahan tingka laku pada setiap muridnya, perubahan yang dimaksud menjadi titik awal dapat dilihat nyata pada kondisi murid tersebut pada ciri-ciri kreativitas, actual, cermat, sopan santun dan akrab.
Guru menjadi sangat penting dalam perubahan tingkah laku awal siswa melalui kegiatan belajar mengajar. Di antaranya kegiatan ekstra kurikuler yang tidak boleh dipisahkan dengan kegiatan intra kurikuler di dalam proses belajar mengajar.
Semangat guru melalui kegiatan ekstra kurikuler dapat dimotivasi dengan kerangka dasar yang tercantum dalam SK Dirjen Dikdasmen No. 226 / C / Kep / 0 / 1992 tentang ekstra kurikuler yaitu kegiatan diluar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah yang dilakukan, baik di sekolah ataupun diluar sekolah.
Materi dan jenis ekstra kurikuler yang menjadi motivasi semangat guru melalui kegiatan ekstra kurikuler adalah.:
1.Kegiatan Pembinaan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2.Kegiatan Pembinaan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
3.Kegiatan Pembinaan Pembinaan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara.
4.Kegiatan Pembinaan Kepribadian dan Budi Pekerti Luhur.
5.Kegiatan Pembinaan Berorganisasi, Pendidikan Politik dan kepemimpinan.
6.Kegiatan Pembinaan Ketrampilan dan Kewiraswataan.
7.Kegiatan Pembinaan Kesegaran Jasmani dan Daya Kreasi.
8.Kegiatan Pembinaan Persepsi, Aspirasi dan Kreasi Seni.
Semangat guru dapat dipacu dengan mengatasi hambatan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan di sekolah maupun di luar sekolah antara lain.: Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan dana, kurangnya kepedulian orang tua siswa dan masyarakat, dan belum adanya monitoring khusus pelaksanaan ekstra kurikuler untuk perbandingan evaluasi antara program dan pelaksanaan teknis serta pengelolaannya. Kita melihat hambatan paling utama adalah Sumber Daya Manusia. Karena itu peranan guru yang dimotivasi dengan mengatasi hambatan tersebut dapat menjadi motivasi semangat guru melalui kegiatan ekstra kurikuler dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Guru sebagai SDM utama dan pertama dalam pembinaan ekstra kurikuler. Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor penentu kasrena manusia berperan ganda. Selain guru sebagai pemikir, perencana, pelaksana, juga berperan sebagai pengendali pengemban program – program ekstra kurikuler. Tetapi sampai saat ini belum ada guru yang disebut tenaga-tenaga professional yang berarti, yang telah dipersiapkan khusus secara terencana, terdidik, terlatih, sesuai bidang tugas yang dipercayakan.
Secara umum di tingkat SMP / MTs Sumber Daya Manusia meliputi Kepala Sekolah, para guru, orang tua siswa, komite sekolah, dan tokoh – tokohyang ada dalam lingkungan sekolah, tata usaha, keamanan, pengelola kantin, dan masyarakat sekitar. Dalam hal ini Kepala sekolah mempunyai peranan sentral harus mampu melaksanakan fungsinya di sekolah menjadi educator, manejer, administrator, supervisor, leader, innovator, dan motivator. (EMASLIM)
Guru sebagai pembina dan pelaksana, menggerakkan serta mengatur pelaksana, menggerakkan serta mengatur pelaksanaan program ekstra kurikuler. Karena itu perlu motivasi semangat dan kemauan guru melalui pelaksan kegiatan ektra kurikuler dalam rangka mengikatkan mutu pendidikan di Indonesia pada umumnya dan khususnya di tingkat sekolah menengah pertama.

Minggu, 09 Oktober 2011

Rabu, 05 Oktober 2011

SIFAT WAJIB BAGI ALLAH SWT

1. Wujud : Artinya Ada
Yaitu tetap dan benar yang wajib bagi zat Allah Ta’ala yang tiada disebabkan dengan sesuatu sebab. Maka wujud ( Ada ) – disisi Imam Fakhru Razi dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi bukan ia a’in maujud dan bukan lain daripada a’in maujud , maka atas qaul ini adalah wujud itu Haliyyah ( yang menepati antara ada dengan tiada) . Tetapi pada pendapat Imam Abu Hassan Al-Ashaari wujud itu  ‘ain Al-maujud , karena wujud itu zat maujud karena tidak disebutkan wujud melainkan kepada zat. Kepercayaan bahwa wujudnya Allah SWT. bukan saja di sisi agama Islam tetapi semua kepercayaan di dalam dunia ini mengaku menyatakan Tuhan itu ada. Firman Allah SWT. yang bermaksud :
” Dan jika kamu tanya orang-orang kafir itu siapa yang menjadikan langit dan bumi nescaya berkata mereka itu Allah yang menjadikan……………” ( Surah Luqman : Ayat 25 )
2. Qidam : Artinya Sedia
Pada hakikatnya menafikan ada permulaan wujud Allah SWT karena Allah SWT. menjadikan tiap-tiap suatu yang ada, yang demikian tidak dapat tidak keadaannya lebih dahulu daripada tiap-tiap sesuatu itu. Jika sekiranya Allah Ta’ala tidak lebih dahulu daripada tiap-tiap sesuatu, maka hukumnya adalah mustahil dan batil. Maka apabila disebut Allah SWT. bersifat Qidam maka jadilah ia qadim. Di dalam Ilmu Tauhid ada satu perkataan yang sama maknanya dengan Qadim Yaitu Azali. Setengah ulama menyatakan bahwa kedua-dua perkataan ini sama maknanya Yaitu sesuatu yang tiada permulaan baginya. Maka qadim itu khas dan azali itu am. Dan bagi tiap-tiap qadim itu azali tetapi tidak boleh sebaliknya, Yaitu tiap-tiap azali tidak boleh disebut qadim. Adalah qadim dengan nisbah kepada nama terbahagi kepada empat bagian :
·        Qadim Sifati ( Tiada permulaan sifat Allah Ta’ala )
·        Qadim Zati ( Tiada permulaan zat Allah Ta’ala )
·        Qadim Idhafi ( Terdahulu sesuatu atas sesuatu seperti terdahulu bapa nisbah kepada anak )
·        Qadim Zamani ( Lalu masa atas sesuatu sekurang-kurangnya satu tahun )
Maka Qadim Haqiqi ( Qadim Sifati dan Qadim Zati ) tidak harus dikatakan lain daripada Allah Ta’ala.
3. Baqa’ : Artinya Kekal
Sentiasa ada, kekal ada dan tiada akhirnya Allah SWT . Pada hakikatnya ialah menafikan ada kesudahan bagi wujud Allah Ta’ala. Adapun yang lain daripada Allah Ta’ala , ada yang kekal dan tidak binasa Selama-lamanya tetapi bukan dinamakan kekal yang hakiki ( yang sebenar ) Bahkan kekal yang aradhi ( yang mendatang jua seperti Arasy, Luh Mahfuz, Qalam, Kursi, Roh, Syurga, Neraka, jisim atau jasad para Nabi dan Rasul ). Perkara –perkara tersebut kekal secara mendatang tatkala ia bertakluq dengan Sifat dan Qudrat dan Iradat Allah Ta’ala pada mengekalkannya. Segala jisim semuanya binasa melainkan ‘ajbu Az-zanabi ( tulang kecil seperti biji sawi letaknya di tungking manusia, itulah benih anak Adam ketika bangkit daripada kubur kelak ). Jasad semua nabi-nabi dan jasad orang-orang syahid berjihad Fi Sabilillah yang mana ianya adalah kekal aradhi jua. Disini nyatalah perkara yang diiktibarkan permulaan dan kesudahan itu terbahagi kepada 3 bagian :
·        Tiada permulaan dan tiada kesudahan Yaitu zat dan sifat Alllah SWT.
·        Ada permulaan tetapi tiada kesudahan Yaitu seperti Arash, Luh Mahfuz , syurga dan lain-lain lagi.
·        Ada permulaan dan ada kesudahan Yaitu segala makhluk yang lain daripada perkara yang diatas tadi ( Kedua ).
4. Mukhalafatuhu Ta’ala Lilhawadith. Artinya : Bersalahan Allah Ta’ala dengan segala yang baharu.
Pada zat , sifat atau perbuatannya sama ada yang baru , yang telahada atau yang belum ada. Pada hakikat nya adalah menafikan Allah Ta’ala menyerupai dengan yang baharu pada zatnya , sifatnya atau perbuatannya. Sesungguhnya zat Allah Ta’ala bukannya berjirim dan bukan aradh Dan tiada sesekali zatnya berdarah , berdaging , bertulang dan juga bukan jenis leburan , tumbuh-tumbuhan , tiada berpihak ,tiada bertempat dan tiada dalam masa. Dan sesungguhnya sifat Allah Ta’ala itu tiada bersamaan dengan sifat yang baharu karena sifat Allah Ta’ala itu qadim lagi azali dan melengkapi ta’aluqnya. Sifat Sama’ ( Maha Mendengar ) bagi Allah Ta’ala berta’aluq ia pada segala maujudat tetapi bagi mendengar pada makhluk hanya pada suara saja. Sesungguhnya di dalam Al-Quraan dan Al-Hadith yang menyebut muka dan tangan Allah SWT. , maka perkataan itu hendaklah kita iktiqadkan thabit ( tetap ) secara yang layak dengan Allah Ta’ala Yang Maha Suci daripada berjisim dan Maha Suci Allah Ta’ala bersifat dengan segala sifat yang baharu.
5. Qiyamuhu Ta’ala Binafsihi : Artinya : Berdiri Allah Ta’ala dengan sendirinya .
Tidak berkehendak kepada tempat berdiri ( pada zat ) dan tidak berkehendak kepada yang menjadikannya Maka hakikatnya ibarat daripada menafikan Allah SWT. berkehendak kepada tempat berdiri dan kepada yang menjadikannya. Allah SWT itu terkaya dan tidak berhajat kepada sesuatu sama adapada perbuatannya atau hukumannya. Allah SWT menjadikan tiap-tiap sesuatu dan mengadakan undang-undang semuanya untuk faedah dan maslahah yang kembali kepada sekalian makhluk . Allah SWT menjadikan sesuatu ( segala makhluk ) adalah karena kelebihan dan belas kasihannya bukan berhajat kepada faedah. Allah SWT. Maha Terkaya daripada mengambil apa-apa manafaat di atas kataatan hamba-hambanya dan tidak sesekali menjadi mudharat kepada Allah Ta’ala atas sebab kemaksiatan dan kemungkaran hamba-hambanya. Apa yang diperintahkan atau ditegah pada hamba-hambanya adalah perkara yang kembali faedah dan manafaatnya kepada hamba-hambaNya jua. Firman Allah SWT. yang bermaksud :
” Barangsiapa berbuat amal yang soleh ( baik ) maka pahalanya itu pada dirinya jua dan barangsiapa berbuat jahat maka balasannya (siksaannya ) itu tertanggung ke atas dirinya jua “. ( Surah Fussilat : Ayat 46 ). Syeikh Suhaimi r.a.h berkata adalah segala yang maujudat itu dengan nisbah berkehendak kepada tempat dan kepada yang menjadikannya, terbahagi kepada empat bagian :
·        Terkaya daripada tempat berdiri dan daripada yang menjadikannya Yaitu zat Allah SWT.
·        Berkehendak kepada tempat berdiri dan kepada yang menjadikannya Yaitu segala aradh ( segala sifat yang baharu ).
·         Terkaya daripada zat tempat berdiri tetapi berkehendak kepada yang menjadikannya Yaitu segala jirim. ( Segala zat yang baharu ) .
·        Terkaya daripada yang menjadikannya dan berdiri ia pada zat Yaitu sifat Allah Ta’ala.
6. Wahdaniyyah. Artinya : Esa Allah Ta’ala pada zat, pada sifat & pada perbuatan.
Maka hakikatnya ibarat daripada menafikan berbilang pada zat, pada sifat dan pada perbuatan sama ada bilangan yang muttasil (yang berhubung ) atau bilangan yang munfasil ( yang bercerai ).
Makna Esa Allah SWT pada zat itu Yaitu menafikan Kam Muttasil pada Zat ( menafikan bilangan yang berhubung dengan zat ) seperti tiada zat Allah Ta’ala tersusun daripada darah , daging , tulang ,urat dan lain-lain. Dan menafikan Kam Munfasil pada zat ( menafikan bilangan yang bercerai pada zat Allah Ta’ala )seperti tiada zat yang lain menyamai zat Allah Ta’ala.
Makna Esa Allah SWT pada sifat Yaitu menafikan Kam muttasil pada Sifat ( menafikan bilangan yang berhubung pada sifatnya ) Yaitu tidak sekali-kali bagi Allah Ta’ala pada satu-satu jenis sifatnya dua qudrat dan menafikan Kam Munfasil pada sifat ( menafikan bilangan –bilangan yang bercerai pada sifat ) Yaitu tidak ada sifat yang lain menyamai sebagaimana sifat Allah SWT. yang Maha Sempurna.
Makna Esa Allah SWT pada perbuatan Yaitu menafikan Kam Muttasil pada perbuatan ( menafikan bilangan yang bercerai–cerai pada perbuatan ) Yaitu tidak ada perbuatan yang lain menyamai seperti perbuatan Allah bahkan segala apa yang berlaku di dalam alam semuanya perbuatan Allah SWT sama ada perbuatan itu baik rupanya dan hakikatnya seperti iman dan taat atau jahat rupanya tiada pada hakikat-nya seperti kufur dan maksiat sama ada perbuatan dirinya atau perbuatan yang lainnya ,semuanya perbuatan Allah SWT dan tidak sekali-kali hamba mempunyai perbuatan pada hakikatnya hanya pada usaha dan ikhtiar yang tiada memberi bekas. Maka wajiblah bagi Allah Ta’ala bersifat Wahdaniyyah dan ternafi bagi Kam yang lima itu Yaitu :
1.            Kam Muttasil pada zat.
2.            Kam Munfasil pada zat.
3.            Kam Muttasil pada sifat.
4.            Kam Munfasil pada sifat.
5.            Kam Munfasil pada perbuatan.
Maka tiada zat yang lain , sifat yang lain dan perbuatan yang lain menyamai dengan zat , sifat dan perbuatan Allah SWT . Dan tertolak segala kepercayaan-kepercayaan yang membawa kepada menyekutukan Allah Ta’ala dan perkara-perkara yang menjejaskan serta merusakkan iman.
7. Al – Qudrah : Artinya : Kuasa qudrah Allah SWT.
Memberi bekas pada mengadakan meniadakan tiap-tiap sesuatu. Pada hakikatnya ialah satu sifat yang qadim lagi azali yang thabit ( tetap ) berdiri pada zat Allah SWT. yang mengadakan tiap-tiap yang ada dan meniadakan tiap-tiap yang tiada bersetuju dengan iradah. Adalah bagi manusia itu usaha dan ikhtiar tidak boleh memberi bekas pada mengadakan atau meniadakan , hanya usaha dan ikhtiar pada jalan menjayakan sesuatu . Kepercayaan dan iktiqad manusia di dalam perkara ini berbagai-bagaiFikiran dan fahaman seterusnya membawa berbagai-bagai kepercayaan dan iktiqad.
a. Iktiqad Qadariah :
Perkataan qadariah Yaitu nisbah kepada qudrat . Maksudnya orang yang beriktiqad akan segala perbuatan yang dilakukan manusia itu sama ada baik atau jahat semuanya terbit atau berpunca daripada usaha dan ikhtiar manusia itu sendiri dan sedikitpun tiada bersangkut-paut dengan kuasa Allah SWT.
b.  Iktiqad Jabariah :
Perkataan Jabariah itu nisbah kepada Jabar ( Tergagah ) dan maksudnya orang yang beriktiqad manusia dan makhluk bergantung kepada qadak dan qadar Allah semata-mata ( tiada usaha dan ikhtiar atau boleh memilih samasekali ).
c. Iktiqad Ahli Sunnah Wal – Jamaah :
Perkataan Ahli Sunnah Wal Jamaahialah orang yang mengikut perjalanan Nabi dan perjalanan orang-orang Islam Yaitu beriktiqad bahwa hamba itu tidak digagahi semata-mata dan tidak memberi bekas segala perbuatan yang disengajanya, tetapi ada perbuatan yang di sengaja pada zahir itu yang dikatakan usaha dan ikhtiar yang tiada memberi bekas sebenarnya sengaja hamba itu daripada Allah Ta;ala jua. Maka pada segala makhluk ada usaha dan ikhtiar pada zahir dan tergagah pada batin dan ikhtiar serta usaha hamba adalah tempat pergantungan taklif ( hukum ) ke atasnya dengan suruhan dan tegahan ( ada pahala dan dosa ).
8. Iradah : Artinya : Menghendaki Allah Ta’ala.
Maksudnya menentukan segala mumkin ttg adanya atau tiadanya. Sebenarnya adalah sifat yang qadim lagi azali thabit berdiri pada Zat Allah Ta’ala yang menentukan segala perkara yang harus atau setengah yang harus atas mumkin . Maka Allah Ta’ala yang selayaknya menghendaki tiap-tiap sesuatu apa yang diperbuatnya. Umat Islam beriktiqad akan segala hal yang telah berlaku dan yang akan berlaku adalah dengan mendapat ketentuan daripada Allah Ta’ala tentang rezeki , umur , baik , jahat , kaya , miskin dan sebagainya serta wajib pula beriktiqad manusia ada mempunyai nasib ( bagian ) di dalam dunia ini sebagaimana firman Allah SWT. yang bermaksud : ” Janganlah kamu lupakan nasib ( bagian ) kamudi dalam dunia ” . (Surah Al – Qasash : Ayat 77). Kesimpulannya ialah umat Islam mestilah bersungguh-sungguh untuk kemajuan di dunia dan akhirat di mana menjunjung titah perintah Allah Ta’aladan menjauhi akan segala larangan dan tegahannyadan bermohon dan berserah kepada Allah SWT.
9. ‘Ilmu :  Artinya : Mengetahui Allah Ta’ala .
Maksudnya nyata dan terang meliputi tiap-tiap sesuatu sama ada yangMaujud (ada) atau yang Ma’adum ( tiada ). Hakikatnya ialah satu sifat yang tetap ada ( thabit ) qadim lagi azali berdiri pada zat Allah Ta’ala. Allah Ta’ala Maha Mengetahui akan segala sesuatu sama ada perkara. Itu tersembunyi atau rahasia dan juga yang terang dan nyata. Maka ’ilmu Allah Ta’ala Maha Luas meliputi tiap-tiap sesuatu diAlam yang fana’ ini.

10. Hayat . Artinya : Hidup Allah Ta’ala.
Hakikatnya ialah satu sifat yang tetap qadim lagi azali berdiri pada zat Allah Ta’ala . Segala sifat yang ada berdiri pada zat daripada sifat Idrak ( pendapat ) Yaitu : sifat qudrat, iradat , Ilmu , Sama’ Bashar dan Kalam.
11. Sama’ : Artinya : Mendengar Allah Ta’ala.
Hakikatnya ialah sifat yang tetap ada yang qadim lagi azali berdiri pada Zat Allah Ta’ala. Yaitu dengan terang dan nyata pada tiap-tiap yang maujud sama ada yang maujud itu qadim seperti ia mendengar kalamnya atau yang ada itu harus sama ada atau telah ada atau yang akan diadakan. Tiada terhijab (terdinding ) seperti dengan sebab jauh , bising , bersuara , tidak bersuara dan sebagainya. Allah Ta’ala Maha Mendengar akan segala yang terang dan yang tersembunyi. Sebagaimana firman Allah Ta’ala yang bermaksud :
” Dan ingatlah Allah sentiasa Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui “.
( Surah An-Nisa’a – Ayat 148 )
12. Bashar : Artinya : Melihat Allah Ta’ala .
Hakikatnya ialah satu sifat yang tetap ada yang qadim lagi azali berdiri pada zat Allah Ta’ala. Allah Ta’ala wajib bersifat Maha Melihat sama ada yang dapat dilihat oleh manusia atau tidak, jauh atau dekat , terang atau gelap , zahir atau tersembunyi dan sebagainya. Firman Allah Ta’ala yang bermaksud : ” Dan Allah Maha Melihat akan segala yang mereka kerjakan “. ( Surah Ali Imran – Ayat 163 )
13 .Kalam : Artinya : Berkata-kata Allah Ta’ala.
Hakikatnya ialah satu sifat yang tetap ada , yang qadim lagi azali , berdiri pada zat Allah Ta’ala. Menunjukkan apa yang diketahui oleh ilmu daripada yang wajib, maka ia menunjukkan atas yang wajib sebagaimana firman Allah Ta’ala yang bermaksud : ” Aku Allah , tiada tuhan melainkan Aku ………”. ( Surah Taha – Ayat 14 ) Dan daripada yang mustahil sebagaimana firman Allah Ta’ala yang bermaksud : ” ……..( kata orang Nasrani ) bahwasanya Allah Ta’ala yang ketiga daripada tiga……….”. (Surah Al-Mai’dah – Ayat 73). Dan daripada yang harus sebagaimana firman Allah Ta’ala yang bermaksud : ” Padahal Allah yang mencipta kamu dan benda-benda yang kamu perbuat itu”. (Surah Ash. Shaffaat – Ayat 96). Kalam Allah Ta’ala itu satu sifat jua tiada berbilang. Tetapi ia berbagai-bagai jika dipandang dari perkara yang dikatakan Yaitu :
1.      Menunjuk kepada ‘amar ( perintah ) seperti tuntutan mendirikan solat dan lain-lain kefardhuan.
2.      Menunjuk kepada nahyu ( tegahan ) seperti tegahan mencuri dan lain-lain larangan.
3.      Menunjuk kepada khabar ( berita ) seperti kisah-kisah Firaundan lain-lain.
4.      Menunjuk kepada wa’ad ( janji baik ) seperti orang yang taat dan beramal soleh akan dapat balasan syurga dan lain-lain.
5.      Menunjuk kepada wa’ud ( janji balasan siksa ) seperti orang yang mendurhaka kepada ibu & bapak akan dibalas dengan azab siksa yang amat berat.
14. Kaunuhu Qadiran : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkuasa Mengadakan Dan Mentiadakan.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat Qudrat.
15.Kaunuhu Muridan : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Menghendaki dan menentukan tiap-tiap sesuatu.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala , tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat Iradat.
16.Kaunuhu ‘Aliman : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Mengetahui akan Tiap-tiap sesuatu.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat ‚Ilmu.
17.Kaunuhu Hayyun : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Hidup.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat Hayat.
18.Kaunuhu Sami’an : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Mendengar akan tiap-tiap yang Maujud.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, Yaitu lain daripada sifat Sama’.
19.Kaunuhu Bashiran : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Melihat akan tiap-tiap yang Maujudat ( Benda yang ada ).
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat Bashar.
20.Kaunuhu Mutakalliman : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkata-kata.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat Kalam.
.
.

SIFAT MUSTAHIL BAGI ALLAH S.W.T
Wajib atas tiap-tiap mukallaf mengetahui sifat-sifat yang mustahil bagi Allah yang menjadi lawan daripada dua puluh sifat yang wajib baginya. Maka dengan sebab itulah di nyatakan di sini sifat-sifat yang mustahil satu-persatu :
1.  ‘Adam beerti “tiada”
2.  Huduth beerti “baharu”
3.  Fana’ beerti “binasa”
4.  Mumathalatuhu Lilhawadith beerti “menyerupai makhluk”
5.  Qiyamuhu Bighayrih beerti “berdiri dengan yang lain”
6.  Ta’addud beerti “berbilang-bilang”
7.  ‘Ajz beerti “lemah”
8.  Karahah beerti “terpaksa”
9.  Jahl beerti “jahil/bodoh”
10.  Mawt beerti “mati”
11.  Samam beerti “tuli”
12.  ‘Umy beerti “buta”
13.  Bukm beerti “bisu”
14.  Kaunuhu ‘Ajizan beerti “keadaannya yang lemah”
15.  Kaunuhu Karihan beerti “keadaannya yang terpaksa”
16.  Kaunuhu Jahilan beerti “keadaannya yang jahil/bodoh”
17.  Kaunuhu Mayyitan beerti “keadaannya yang mati”
18.  Kaunuhu Asam beerti “keadaannya yang tuli”
19.  Kaunuhu A’ma beerti “keadaannya yang buta”
20.  Kaunuhu Abkam beerti “keadaannya yang bisu”
.
.
SIFAT HARUS BAGI ALLAH S.W.T
Adalah sifat yang harus pada hak Allah Ta’ala hanya satu saja Yaitu Harus bagi Allah mengadakan sesuatu atau tidak mengadakan sesuatu atau di sebut sebagai “mumkin” (Fi’lu kulli Mumkinin Autarkuhu). Mumkin  ialah sesuatu yang  harus ada dan tiada. Harus disini artinya boleh-boleh saja. Artinya boleh-boleh saja Allah SWT menciptakan sesuatu, yakni tidak ada paksaan dari sesuatu, karena Allah bersifat Qudrat dan Irodah. Dan boleh-boleh saja bagi Allah SWT meniadakan sesuatu.
.
Wallahu a’lam.